1. Ragam
pendapat tentang bangsa indonesia
"Pendapat
saya sebagai seorang pelajar Indonesia adalah seharusnya di usia yang tengah
diinjak ini, Indonesia mampu berbenah dalam segi apapun. Jangan hanya mengumbar
janji atau saling menyalahkan. Kini saatnya untuk meningkatkan keamanan,
kesejahteraan, juga perekonomian di Indonesia. Berantas pula para
kriminal-kriminal yang ingin 'mencuri' aset bangsa. Jangan hanya ingin
'menikmati' apa yang Indonesia miliki tapi juga harus mampu menjaga serta
merawatnya." Assyifa Narulita, Pangandaran.
Saya
masih ingat pidato mantan presiden Soeharto pada tahun 1993, katanya memasuki
tahun 2000 Indonesia tinggal landas. Tapi apa buktinya? Malah kondisi bangsa
ini kian terpuruk. Banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan sementara
yang kaya terus bertambah kaya. Kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat
amat besar.Tony Rahu
"Saya
bukan pemerhati yang mumpuni. Tetapi saya prihatin dengan etika generasi muda.
Di pelosok desa sudah jarang ditemui kesantunan. Apapun usaha yang kita buat,
tak akan ada artinya meski usia negeri ini bertambah. Generasi penerus yang
harus dibenahi. Hallo yang berwenang di dunia pendidikan. Bagaimana kalau etika
dimasukkan lagi dalam kurikulum SD sampai SMA. Agar tercetak anak-anak
beretika. Jenius bisa digeber semasa kuliah. Beretika harus mulai sejak
dini." Endahsandy, Kediri.
"Selama
korupsi masih ada di negeri Indonesia maka kemerdekaan hanyalah wacana.
Peringatan kemerdekaan yang setiap tahun dikumandangkan tanpa makna apa-apa
hanya seremonial belaka karena pemimpin yang diberi amanah tidak menjalankan
yang tertera di Undang-undang Dasar 1945." Wahjoe, Nganjuk.
"Tidak
mudah memang membangun negara kepulauan dengan beragam budaya dan bahasa. Tentu
tingkat kesuburan tanah dan sumber yang tidak merata dan hal itu juga menjadi
salah satu faktor." Aji EsKa, Komunitas BBC Indonesia di Facebook.
"Saya
masih ingat pidato mantan presiden Soeharto pada tahun 1993, katanya memasuki
tahun 2000 Indonesia tinggal landas. Tapi apa buktinya? Malah kondisi bangsa
ini kian terpuruk. Banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan sementara
yang kaya terus bertambah kaya. Kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat
amat besar." Tonny Rahu, Komunitas BBC Indonesia di Facebook.
Tanah
airku mereka gadaikan kepada orang asing, kekayaanku masih tetap terjajah,
bumiku dihabiskan demi kepentingan pribadi. Renungkan saudaraku. Indonesia ku
jaya.Rizkie Aji Saputra
"Alhamdulillah,
Dirgahayu RI ke-68. Bangga menjadi WNI yang telah membangun NKRI hingga maju
seperti terlihat kini. Tugas berikut Bangsa Indonesia adalah memilih salah satu
putra/i terbaik menjadi Presiden RI masa 2014-2019. RI1 mempunyai karakter jiwa
luhur yang akan menjadi panutan seluruh rakyat secara moral, jasmani, rohani
guna memimpin pembangunan NKRI menuju negara maju, adil, makmur, loh jinawi.
Merdeka, Merdeka, Merdeka." Kariem Lee, Yogjakarta.
"Sudah
68 tahun merdeka, bukan berarti rakyat Indonesia hidup berkeadilan apalagi
sampai berkemakmuran. Indonesiaku hebat, namun Indonesiaku rapuh. Sumber daya
alam berlimpah bukan jaminan, karena para pengambil keputusan adalah 'calo'
sesungguhnya. Alih-alih membangun, semua kebutuhan pokok dikondisikan atau
dipaksa impor. Penegakan hukum yang tebang pilih semakin menambah kebobrokan
demi kebobrokan. Dirgahayu RI ke-68. I Love Indonesia. Wahai pemangku jabatan,
jangan jadikan bangsa ini penjajah apalagi terhadap
rakyatnya." Kristianus Noeng, Jakarta.
"Selama
68 tahun perjalanan kemerdekaan Indonesia, ada catatan yang patut direnungkan.
Yaitu hubungan pembangunan ekonomi dengan kesejahteraan sosial. Selama ini, ada
diskoneksitas antara keduanya. Apa gunanya pertumbuhan ekonomi 6%, kalau
kebijakan sosial yang diambil tidak fokus dalam meningkatkan kemakmuran warga
negara Indonesia. Apa gunanya pertumbuhan ekonomi tinggi, kalau ada ibu rumah
tangga yang berusaha bunuh diri bersama dua anaknya karena tidak mampu. Raskin
saja mereka tidak dapat." Yusron, Kediri.
"Mari
juga kita mengingat Cut Nyak Din (CND). Setelah bertahan lama di hutan, CND
tertangkap oleh Belanda karena informasi sahabatnya sendiri kepada Belanda,
yang seolah-olah dia kasihan pada CND yang hidup terasing di hutan. CND
akhirnya meninggal dan dikuburkan di Sumedang, jauh dari tempat perjuangannya.
Apa maksud Belanda memakamkan CND jauh dari kampungnya? Dengan cara ini Belanda
berhasil meredam semangat juang bangsa untuk meneruskan perjuangan bangsa
terhadap penjajah Belanda. Seiring dengan jaman kemerdakaan, pola Belanda ini
tanpa disadari kita ikuti. Bagaimana kita mengadili tokoh publik yang dianggap
bersalah sebelum pembuktian di meja hijau? Dengan menempatkan tokoh tersebut
pada penilaian publik dan menjadikannya hujatan, telah mempermudah proses untuk
menjatuhkan vonis bersalah di meja hijau. Begitukah cara kita memvonis
seseorang?. Bukankah motto kita ' justice for all'. Semoga jadi renungan
kita." Denny Indrawan, Bandung.
"Usiaku
pengalaman hidupku, banyak hal yang diperjuangkan dalam awal kelahiranku. Tidak
peduli bagaimana keadaan mereka tapi aku tahu yang mereka lakukan merupakan
sebuah keikhlasan nyata untuk kemajuan bangsa tapi kenapa sekarang banyak yang
tidak sayang padaku. Tanah airku mereka gadaikan kepada orang asing, kekayaanku
masih tetap terjajah, bumiku dihabiskan demi kepentingan pribadi. Renungkan
saudaraku. Indonesia ku jaya." Rizkie Aji Saputra, Bumiayu.
"Indonesia
sudah merdeka 68 tahun lalu tapi pemerataan pembangunan belum diperhatikan
pemerintah. Di daerah saya, listrik dan jaringan telepon belum bisa diakses.
Mohon hal ini diperhatikan pemerintah." Christian Umbu Riada,
Waibakul.
"Di
usia saya yang masuk dekade enam, saya merenung dan mempraktekkan hidup untuk
selalu berusaha menegakkan kebaikan, kebenaran, kejujuran, keadilan, serta
persaudaraan bebas sara dengan berlandaskan moral yang terangkum eksplisit pada
dasar negara Pancasila. Dengan usaha yang benar dan proses yang tidak instan
mari saudaraku sebangsa dan setanah air kita perangi kemiskinan, kebodohan,
kemelaratan, dan ketidakadilan di lingkungan kita dengan tugas fungsi dan peran
kita masing secara baik dan benar." AG Paulus, Purwokerto.
"Kurun
waktu yang cukup panjang dilakoni bangsa. Pengorban dalam revolusi fisik, baik
materi maupun air mata, bahkan darah tertumpah pula menyirarami ibu pertiwi.
Jangan pernah lupakan pengorbanan dan amanah para pejuang. Mari instropeksi dan
evaluasi diri. Sudahkah kita benar-benar merdeka, mandiri, sejahtera serta
berdaulat sebagai suatu bangsa. Ataukah selama ini telah mengkhianati cita-cita
amanah para pendiri bangsa. Perlu kejujuran pula." Rakean Agung,
Tangerang.
2. Unsur-unsur
negara
Pengertian
Legislatif
Legislatif
adalah sebuah lembaga kenegaraan di Indonesia yang dalam hal ini memiliki tugas
untuk membuat atau menciptakan produk undang-udang. Lembaga yang disebut
sebagai lembaga legislator adalah DPR. Jadi, jika Anda bertanya "apa sih
salah satu tugas pokok DPR itu?", maka jawabannya, salah satu tugas utama
DPR adalah membuat undang-undang.
Pengertian
Eksekutif
Yang
masuk dalam lingkaran eksekutif adalah presiden, wakil presiden serta jajaran
kabinet dalam pemerintahan. Jajaran kabinet dalam sebuah pemerintahan dalam hal
ini pemerintahan Republik Indonesia adalah para menteri yang telah ditunjuk dan
dilantik secara resmi oleh presiden.
Pengertian
Yudikatif
Jika
legislator adalah DPR, dan eksekutif adalah presiden beserta wakil dan para menteri
anggota kabinet, maka yudikatif adalah lembaga yang memiliki tugas untuk
mengawal serta memantau jalannya perundang-udangan atau penegakan hukum di
Indonesia, seperti MA (mahkamah agung), dan MK (mahkamah konstitusi).
Fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif
Dari
uraian diatas, tentunya sudah dapat dipahami bahwa tugas legislatif adalah
untuk membuat undang-undang. Tugas eksekutif sebagai eksekutor atau pelaksana,
dan fungsi dari yudikatif adalah sebagai lembaga pengawal serta pemantau
jalannya roda pemerintahan dengan menjadikan hukum sebagai acuan.
3. Cerminan
identitas nasional negara kita
Identitas
Nasional Indonesia :
1.
Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Unsur-Unsur
Identitas Nasional
Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:
1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:
1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2.
Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai
agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid,
istilah agama resmi negara dihapuskan.
3.
Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam
bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi.
4.
Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari
unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3
bagian sebagai berikut :
•
Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara,
dan Ideologi Negara
• Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
• Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.
• Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
• Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.
Dibuat oleh : Shamaratul Fuadi
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Prodi : T. Elektro Industri
Universitas Negeri Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar