1.
Tujuan letak penting urgensi
pelajaran PKN di perguruan tinggi
Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri
dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.
Mahasiswa
adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan
melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan
akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan
tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan,
penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang,
diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu
Negara.
Pendidikan
kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia, pendidikan
kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap
menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu
mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional.
Seperti
yang pernah diungkapkan salah satu rektor sebuah universitas, ?tanpa pendidikan
kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat egois. Tanpa penanaman
nilai-nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akan menjadi penjara dan neraka
dalam artian menjadi sumber konflik. Pendidikan, lewat kurikulumnya, berperan
penting dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.?
Beliau
menambahkan bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :
1.
Fenomena
pertama, saat bangsa-bangsa berfokus kepada nation-building atau pembangunan
institusi negara secara politik. Di Indonesia, itu diprakarsai mantan Presiden
Soekarno. Pendidikan arahnya untuk nasionalisasi.
2.
Fenomena
kedua, terkait dengan tuntutan memakmurkan bangsa yang kemudian mendorong
pendidikan sebagai bagian dari market-builder atau penguatan pasar dan ini
diprakarsai mantan Presiden Soeharto.
3.
Fenomena
ketiga, berhubungan dengan pengembangan peradaban dan kebudayaan. Singapura,
Korea Selatan, dan Malaysia sudah menampakkan fenomena tersebut dengan
menguatkan pendidikannya untuk mendorong riset, kajian-kajian, dan pengembangan
kebudayaan.
Hakikat
pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara, menumbuhkan
kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit
untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.
Kompetensi
yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain agar
mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen
terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi
dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara
cerdas dan damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi
dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai
moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa mampu berpikir kritis
dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa
mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan
publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak
(berkeadaban).
Pendidikan
Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara
yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan
begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang.
Apalagi negara kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara
tidak langsung warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif. Oleh karena
itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda
terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang akan terus dan terus
melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di depan.
2.
Masalah-masalah dalam masyarakat
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah utama yang
melanda Indonesia. Hampir di setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada
sekitar 30 juta rakyat Indonesia yang hidup sangat miskin. Penyebab utama
kemiskinan adalah ledakan penduduk yang tidak disertai dengan peningkatan
kualitas penduduk tersebut ditambah lagi dengan kebutuhan hidup yang makin
kompleks dan mahal.
2. Korupsi
Korupsi sangat merugikan negara. Mereka
adalah pencuri uang yang telah kita bayar ke negara melalui
pajak. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, bisa jutaan hingga milyaran sekali
korupsi. Kurangnya efek jera menjadi penyebab utama korupsi ini. Negara lain
sudah menerapkan hukuman berat bagi pelaku korupsi. Seperti di Arab Saudi yang
dihukum potong tangan. Bahkan Tiongkok menerapkan hukuman mati.
3. Penegakan Hukum yang Lemah
Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi
kenapa hanya rakyat kecil yang dihukum? Penyebabnya karena hukum di Indonesia
masih bisa dipermainkan. Orang kaya masih bisa terbebas dari jeratan hukum.
Jangan dulu melihat kasus-kasus hukum yang besar, kita masih bisa melihat di
sekitar kita. Terutama saat ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu
saja menyuap polisi tersebut. Kalau terus saja dibiarkan begini, hancurlah
Indonesia.
4. Kualitas Pendidikan yang Rendah
Sistem pendidikan di Indonesia bisa dikatakan
sangat buruk. Biaya sekolah yang semakin mahal tidak sebanding dengan hasil yang
didapatkan. Memang siswa selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi angka
tersebut hanya diatas kertas. Buktinya kualitas penduduk Indonesia masih sangat
rendah dibandingkan di negara lain. Tak heran kita selalu mendatangkan tenaga
ahli dari luar negeri sementara kita selalu mengirim tenaga kerja ke luar
negeri sebagai buruh atau pembantu.
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk
Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai
swasembada beras. Padahal Indonesia adalah negara agraris yang sangat luas.
Namun karena kesejahteraan petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari mereka
yang menjual lahan pertaniannya dan dialihfungsikan menjadi perumahan. Kita
juga tidak pernah menikmati hasil bumi kita yang melimpah secara utuh. Justru
pihak asing yang mengelola dan mengambil hasil pertambangan kita, sedangkan
kita hanya mendapatkan pemasukan dari pajak dan upah buruh.
6. Kasus SARA yang Merajalela
Indonesia adalah negara yang memiliki suku
bangsa dan agama yang beragam. Di sekitar kita mungkin kehidupan antara umat
beragaman sudah rukun. Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang
menyangkut SARA. Seperti meminta seorang pemimpin untuk turun hanya karena
agamanya tidak sama dengan agama mayoritas, perusakan tempat ibadah, terorisme,
pertikaian antar suku, dan saling ejek antar agama di dunia maya. Jika masalah
ini dibiarkan terjadi, maka akan terjadi disintegrasi bangsa dan sangat
berbahaya bagi kedaulatan bangsa.
7. Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan di Indonesia sudah
semakin parah. Penebangan hutan secara ilegal, pembuangan sampah dan limbah
pabrik ke sungai, alih fungsi lahan, dan penggunaan kendaraan bermotor yang
semakin meningkat. Penyebabnya sangat kompleks. Intinya adalah penegakan hukum
yang kurang serius dan kurangnya kesadaran dari setiap pihak.
8. Kesenjangan Sosial
Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana
orang kaya akan tetap kaya sampai tujuh turunan, sedangkan orang miskin
tetaplah miskin walau sekeras apapun dia bekerja. Pendidikan yang layak adalah
satu-satunya jalan untuk mengatasi kesenjangan sosial ini. Saya juga
menyarankan mereka yang tidak bekerja untuk menjadi pengusaha.
9. Kemacetan
Di beberapa kota besar di Indonesia,
kemacetan sudah menjadi hal yang lumrah. Kemacetan disebabkan oleh penggunaan
kendaraan bermotor yang meningkat dan banyak orang yang lebih memilih
menggunakan kendaraan bermotor ketimbang bersepeda walaupun jarak tempuhnya
cukup dekat. Contohlah Singapura dimana
penduduknya setiap hari menggunakan angkutan umum dan mau berjalan menuju
tempat kerjanya.
10. Pengangguran
Angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi.
Bahkan orang-orang pengangguran kebanyakan sudah sarjana. Pengangguran menjadi
penyebab utama kemiskinan. Kurangnya lapangan pekerjaan menjadi salah satu
penyebab terjadinya pengangguran. Sebaiknya penganggur tersebut menjadi
pengusaha. Banyak sekali pengusaha sukses yang awalnya adalah seorang
pengangguran.
11. Banyak Daerah yang Kurang Diperhatikan
Banyak sekali terdapat daerah tertinggal di
negara ini terutama di kawasan dekat perbatasan negara dan bagian timur
Indonesia. Pembangunan cenderung berpusat di sekitar pulau Jawa, Sumatera, dan
Bali saja. Mungkin karena hanya daerah tersebut yang paling potensial. Tetapi
sebaiknya pemerintah memperhatikan daerah lain. Siapa tahu daerah yang kurang
diperhatikan tersebut sebenarnya sangat berpotensi bagi pembangunan negara.
12. Fasilitas Kesehatan yang Kurang dan Mahal
Rakyat miskin seringkali kesulitan
mendapatkan akses perawatan kesehatan yang memadai. Terutama mereka yang
tinggal di daerah tertinggal. Mereka harus berjalan berpuluh-puluh kilometer
hanya untuk pergi ke puskesmas terdekat. Sedangkan mereka yang tinggal di kota
dikeluhkan dengan biaya rumah sakit yang sangat mahal. Namun keberadaan BPJS
Kesehatan sudah sangat membantu masyarakat untuk meringankan biaya pengobatan.
Saran saya untuk selanjutnya adalah: membangun lebih banyak puskesmas supaya
masyarakat yang tinggal di pedalaman bisa memperoleh fasilitas kesehatan.
13. Masalah Keamanan
Banyak sekali terjadi kejahatan. Entah itu
premanisme, terorisme, pencurian, perampokan, pembunuhan, dll. Kebanyakan
masalah tersebut terjadi karena kemiskinan dan kurangnya pendidikan. Saat ini
penjahat semakin nekat melakukan aksinya, walaupun sebenarnya pelaku kejahatan
tersebut sudah pasti tertangkap polisi.
14. Narkoba dan Rokok
Kenapa saya jadikan satu bagian? Karena
keduanya sama-sama merusak kesehatan, sia-sia untuk dibeli, dan menyebabkan
kecanduan. Meskipun dampak narkoba lebih merusak, tetapi merokok sebaiknya juga
dihindari. Karena tidak hanya perokok tersebut yang akan terkena bahayanya,
tetapi orang yang secara tidak sadar ikut menghirup asap rokok tersebut.
15. Penyakit Secksual
Banyak sekali remaja yang pacaran dengan
berlebihan, bahkan sampai melakukan hubungan secksual. Kelakuan yang
keterlaluan ini dapat memicu terjadinya penyakit yang sangat berbahaya seperti
sifilis dan AIDS. Perlu dilakukan pembinaan moral secara menyeluruh supaya remaja
sekarang tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.
16. Perilaku Konsumtif
Indonesia adalah negara dengan jumlah
penduduk konsumtif terbanyak di dunia. Penduduk Indonesia sangat gengsi
sehingga sering membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ditambah
lagi dengan kecintaan terhadap produk dalam negeri yang kurang.
17. Pelanggaran Hak Cipta
Mengunduh lagu, film, dan software bajakan
sudah menjadi hal yang biasa di negeri ini. Bahkan pedagang film bajakan dapat
dengan bebas berjualan. Yang dirugikan tentu saja para penyanyi, produsen film,
dan pembuat software tersebut. Mereka menjadi kehilangan kesempatan untuk
berkarya karena hasil karyanya selalu dibajak.
3. Kemajuan globalisasi dalam segala bidang
A.GLOBALISASI
DI BIDANG EKONOMI
Bidang
ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,di mana
Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata
globalisasi bidang ekonomi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,antara lain
terjadi dalam aspek-aspek berikut :
-Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur global.
-Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
-Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh dari Negara berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin mudah.
-Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat karena less papers document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
-Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur global.
-Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
-Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh dari Negara berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin mudah.
-Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat karena less papers document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar Negara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar Negara (cross-border capital flows),pergerakan tenaga kerja (human movement), dan penyebaran teknologi informasi yang cepat sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hamper pasti telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja, & kegiatan bisnis.
Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemenya dengan basis entrepreneurship, cost efficiency, & competitive advantages. Mencermati kondisi Indonesia dalam konteks ekonomi global.
Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi, jika tidak segera di lakukan maka akan timbul berbagai konsekuensi serius antara lain :
Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi)
Jumlah pengangguran yang semakin meningkat
Kemiskinan structural yang semakin memilukan
Hutang yang semakin meningkat baik dari luar negeri ataupun dalam negeri
Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah
Dampak positif di bidang ekonomi, yaitu :
1.
Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan produk
ekspor Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan demikian
kesempatan pengusaha Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk
berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia
2. kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat.
3. Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri
4. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi di Indonesia
5. Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia
2. kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat.
3. Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri
4. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi di Indonesia
5. Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia
Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu :
1.
Masuknya tenaga kerja asing
2. hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri
3. usaha- usaha di Indonesia akan mati karena banyak produk impor dipasaran Indonesia
Adanya globalisasi juga berdampak pada kehidupan suatu bangsa, termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi dapat bersifat positif dan negatif. Pengaruh ini akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme suatu bangsa
2. hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri
3. usaha- usaha di Indonesia akan mati karena banyak produk impor dipasaran Indonesia
Adanya globalisasi juga berdampak pada kehidupan suatu bangsa, termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi dapat bersifat positif dan negatif. Pengaruh ini akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme suatu bangsa
B.
GLOBALISASI DI BIDANG SOSIAL-BUDAYA
–
Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.
1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.
3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.
Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.
3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.
Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
Dampak
globalisasi sosial dan budaya.
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:
* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
Sisi negative globalisasi budaya:
• Akibatkan erosi budaya
• Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
• Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
• Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:
* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
Sisi negative globalisasi budaya:
• Akibatkan erosi budaya
• Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
• Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
• Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
C.
GLOBALISASI DI BIDANG POLITIK
Pengertian
Globalisasi Politik
Pembicaraan mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas yang meliputi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan sosial. Konsep globalisasi adalah suatu obyek yang nyata untuk ideologi karena seperti modernisasi yang muncul sebagai pembenaran dari penyebaran kebudayaan barat dan kapitalis. Ide-ide globalisasi akhirnya mengerucut kepada konsep pembangunan.
Dengan bahasa lain dikatakan bahwa globalisasi adalah konsekuensi dari ekspansi penyebaran kebudayaan eropa yang dipaksakan kepada dunia ketiga.
Kedaulatan negara merupakan ide dari proses transformasi bentuk negara di dunia. Ide ini dimulai dari tingkatan non politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep pemerintahan. Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi kekuasaan dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan. Sehingga pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk perekonomian pada wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun pemerintah menjadi tidak efektif.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam waktu lima tahun terakhir ini dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi semua lapisan masyarakat yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.
Globalisasi berpengaruh terhadap dunia politik. Kenapa?
Karena globalisasi akan mempengaruhi dasar-dasar pertimbangan dan pengambilan keputusan suatu negara, globalisasi berbicara mengenai hubungan multinasional sebuah negara. Politik berbicara mengenai regulasi, kebijakan, dan tata kelola manajemen kenegaraan. Globalisasi mempengaruhi perkembangan suatu negara, dan perkembangan negara dalam segala bidang akan mempengaruhi kebijakan politik dan keputusan yang akan maupun yang sudah berlaku.
Pembicaraan mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas yang meliputi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan sosial. Konsep globalisasi adalah suatu obyek yang nyata untuk ideologi karena seperti modernisasi yang muncul sebagai pembenaran dari penyebaran kebudayaan barat dan kapitalis. Ide-ide globalisasi akhirnya mengerucut kepada konsep pembangunan.
Dengan bahasa lain dikatakan bahwa globalisasi adalah konsekuensi dari ekspansi penyebaran kebudayaan eropa yang dipaksakan kepada dunia ketiga.
Kedaulatan negara merupakan ide dari proses transformasi bentuk negara di dunia. Ide ini dimulai dari tingkatan non politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep pemerintahan. Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi kekuasaan dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan. Sehingga pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk perekonomian pada wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun pemerintah menjadi tidak efektif.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam waktu lima tahun terakhir ini dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi semua lapisan masyarakat yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.
Globalisasi berpengaruh terhadap dunia politik. Kenapa?
Karena globalisasi akan mempengaruhi dasar-dasar pertimbangan dan pengambilan keputusan suatu negara, globalisasi berbicara mengenai hubungan multinasional sebuah negara. Politik berbicara mengenai regulasi, kebijakan, dan tata kelola manajemen kenegaraan. Globalisasi mempengaruhi perkembangan suatu negara, dan perkembangan negara dalam segala bidang akan mempengaruhi kebijakan politik dan keputusan yang akan maupun yang sudah berlaku.
Dampak Globalisasi di Bidang Politik
Malcolm (1995) mengungkapkan bahwa ada empat ide dasar mengenai globalisasi. Ide-ide tersebut adalah kedaulatan negara, proses penyelesaian masalah, organisasi dan hubungan internasional serta budaya politik. Keempat ide tersebut berhubungan dengan dimensi material pada suatu peningkatan dan saling berhubungan diantara unit-unit politik yang terpisah dari masyarakat.
Kedaulatan negara dimulai dari hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep pemerintahan. Kekuatan demokrasi (yang dipahami sebagai kekuatan massa) memakai media partai sebagai corong pembelaan ideologinya. Partai sendiri mencoba untuk mengatur kesejahteraan anggota partainya masing-masing. Untuk itu perlu stabilitas politik yang mantap.
Masalah hak-hak manusia (atau disebut dengan etatocentric) mengangkat kemampuan manusia untuk melawan kedaulatan negara. Pelembagaan etatosentrik dari legal secara politik sampai kepada ekonomi memberikan kesempatan kepada porsi nilai kemanusiaan dalam pembangunan. Negara harus tunduk kepada beberapa konvensi hak asasi manusia dan beberapa turunannya dalam konvensi hak PBB. Implikasinya, sebuah negara harus bersikap demokratis dan siap untuk merubah beberapa kebijakan yang melanggar etatosentrik. Internasionalisasi etatosentrik lebih cenderung mengambarkan keberpihakan politik negara maju kepada negara dunia ketiga.
Kebutuhan akan agenda dan masalah bersama di antara negara-negara di dunia mengerucut kepada ide untuk membentuk organisasi internasional. Konsensus dari organisasi internasional ini membawa kesadaran kolektif beberapa negara tehadap permasalahan yang dihadapinya. Pada akhirnya, jaringan organisasi dan hubungan internasional lebih mudah untuk digunakan dari pada kemampuan kekuatan diplomatik antara negara.
Nilai dan budaya politik mengerucut kepada kebutuhan akan kesamaan cara pandang dalam memahami hubungan antar negara. Implikasinya setiap negara kembali menguatkan tradisi nasionalnya agar tetap mampu bersaing dalam dunia global. Kekuatan budaya negara dan bangsa akan memenangkan pertarungan dalam globalisasi ini. Untuk itu perlu kombinasi yang kuat antara system kapitalisme dengan nilai demokrasi sebuah negara.
Dampak Positif Globalisasi Dalam Bidang Politik
Globalisasi yang berkembang saat ini, telah merambah dalam segala aspek kehidupan manusia. Globalisasi memberikan dampak pada mulanya dimiliki secara penuh oleh suatu Negara. Akan tetapi, secara berangsur-angsur kedaulatan Negara itu mengalami penyesuaian dengan kepentingan global. Politik dan pemerintahan merupakan hak kedaulatan setiap Negara, akan tetapi dalam penyelenggaraan pemerintahannya Negara-negara lain menuntut adanya sikap keterbukaan, demokratis, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Meningkatnya Hubungan Diplomatik Antar Negara, lembaga negara tingkatannya menjadi sederajat, kerjasama antar negara jadi lebih cepat dan mudah, meningkatnya ketahanan politik, transparansi, akuntabilitas dan professional dalam penyelenggaraan Negara semakin dapat sorotan publik, semakin banyaknya lahir partai politik, LSM sebagai sponsor atau penyaluran aspirasi rakyat.
Dampak
Negatif Globalisasi Dalam Bidang Politik
Setelah adanya globalisasi pemerintahan setiap Negara di dunia yang berdaulat dalam mengatur dirinya sendiri semakin berkurang. Hal ini, dikarenakan adanya aturan-aturan baru yang telah disepakati bersama dengan lembaga-lembaga global misalnya PBB dan WTO. Campur tangan masyarakat internasional dan masuknya nilai-nilai budaya yang baru dari dunia luar memberi perubahan bidang politik dalam suatu Negara. Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisasi.
Dengan masuknya nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung memberikan inspirasi timbulnya unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum. Ini memungkinkan dapat berkembangnya paham liberalisme, terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan, adanya Konspirasi internasional, artinya pertentangan kekuasaan dan percaturan politik internasional selalu mengarah kepada persekongkolan.
Di era globalisasi ini, Indonesia setelah merebaknya nilai-nilai politik barat masuk secara langsung atau tidak langsung membuat lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
Setelah adanya globalisasi pemerintahan setiap Negara di dunia yang berdaulat dalam mengatur dirinya sendiri semakin berkurang. Hal ini, dikarenakan adanya aturan-aturan baru yang telah disepakati bersama dengan lembaga-lembaga global misalnya PBB dan WTO. Campur tangan masyarakat internasional dan masuknya nilai-nilai budaya yang baru dari dunia luar memberi perubahan bidang politik dalam suatu Negara. Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisasi.
Dengan masuknya nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung memberikan inspirasi timbulnya unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum. Ini memungkinkan dapat berkembangnya paham liberalisme, terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan, adanya Konspirasi internasional, artinya pertentangan kekuasaan dan percaturan politik internasional selalu mengarah kepada persekongkolan.
Di era globalisasi ini, Indonesia setelah merebaknya nilai-nilai politik barat masuk secara langsung atau tidak langsung membuat lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
Dibuat oleh : Shamaratul Fuadi
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Prodi : T. Elektro Industri
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Prodi : T. Elektro Industri
Universitas Negeri Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar